Di suatu negeri yang jauh, hiduplah seekor kelinci baik hati bernama Rose Mary, dia selalu membantu siapapun yang kesulitan dan tidak pandang bulu. Tidak jarang kau bisa menemukan dia di pasar sedang membantu nenek musang membawa belanjaan yang sangat banyak atau membantu kakak kucing berjualan ikan. Terkadang kau juga akan menemukan dia di rumah kepala desa dan tidak jarang juga di toko obat.

Pada suatu hari datang segerombolan sirkus dari luar kota datang ke desa dimana Rose Mary tinggal, pemiliknya adalah Bapak Rubah tua yang bernama Tom Smith. Dia adalah pemilik sirkus yang sangat terkenal seantero negeri. Saat melewati desa Rose, tiba tiba anak buahnya berteriak, “Pak Tom! Pak Tom! Tolong berhenti!”. Tidak butuh waktu lama gerombolan pun berhenti. “Ada apa Ayam kecil?” tanya Pak Tom. Ternyata roda kereta rusak yang menyebabkan rombongan berhenti dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Pada saat yang sama Rose sedang berjalan santai mencari tanaman obat untuk membantu Pak Bumblebee seorang dokter yang sedang kehabisan bahan untuk membuat obat. Dan bertemulah dia dengan Pak Tom yang sedang bingung mengatasi masalahnya. “Hai!” Sapa Rose. “Ada apa? Adakah yang bisa aku bantu? Namaku Rose, siapa tahu aku bisa membantumu.”

“Oh Hai! Namaku Tom, aku pemilik sirkus ini dan sedang menempuh perjalanan ke kota seberang, akan tetapi keretaku rusak dan aku harus segera tiba lusa. Apakah kau bisa membantuku?” Ujar Pak Tom. “ehmm sepertinya bisa, aku kenal seseorang yang akan membantumu.”Kata Rose. Tidak lama kemudian mereka berjalan beriringan ke rumah kepala desa untuk meminta ijin menginap dan memperbaiki kereta, karena tidak sedikit yang ikut dalam rombongan, maka mereka semua dibagi dalam beberapa kelompok dan tinggal di beberapa rumah warga desa karena tidak ada penginapan disekitar situ.  

Setelah mereka semua pergi untuk menginap, Rose mengantar Tom ke Tulla si burung hantu sang pandai besi. Dia adalah seseorang yang sangat pandai dalam hal memperbaiki apapun. Sampai disana sebelum memperbaiki roda kereta, Tulla berbicara pada Rose. “Rose, kau terlalu baik, apakah tidak apa apa membiarkan mereka semua menginap dirumah warga bahkan kau membantunya seperti itu? Apakah kau yakin mereka orang baik? Bagaimana kalau terjadi sesuatu?”. Rose kaget lalu tersenyum, “Bagaimana kau bisa berkata seperti itu Tulla, mereka orang baik, aku melihat Pak Tom dan rombongan selama perjalanan dan mereka saling memperhatikan satu sama lain. Bahkan Pak Tom membantu mengangkat roda yang kelihatannya sangat berat itu. Sudahlah Tulla, aku berani jamin mereka orang baik.” Sambil memperhatikan Pak Tom, Rose berkata pada Tulla, “Ingatlah Tulla, hal yang baik akan selalu datang pada orang yang baik pula”.

Tidak lama kemudia Pak Tom dan Rose pamit untuk istirahat. Pak Tom dan beberapa anggota rombongan tinggal di rumah Rose, mereka ikut menyiapkan tempat tidur dan makan malam, bahkan membantu Rose memotong kayu bakar untuk menghangatkan badan. Sambil memperhatikan, Pak Tom bertanya pada Rose, “Hai Rose, kau adalah anak yang sangat baik, kau tidak mempermasalahkan kami disini bahkan membantu kami semua menemukan tempat istirahat dan meyakinkan penduduk untuk menerima kami semua yang jujur saja jumlahnya tidak sedikit.” Rose tersenyum menanggapinya dan hanya berkata bahwa hal yang baik akan selalu datang pada orang yang baik pula.Pak Tom yang sudah tua hanya berharap bahwa Rose akan selalu diliputi kebaikan dalam seluruh hidupnya.

Sehari berselang, Pak Tom dan rombongan telah siap menempuh perjalanan kembali, roda telah terpasang dan perbekalan sudah disiapkan. Berkat bantuan Rose, mereka dapat bersiap tepat waktu bahkan lebih awal. Pak Tom berpamitan pada seluruh penduduk desa dan berjanji akan mampir kembali pada saat perjalanan pulang nanti. Sapu tangan dilambaikan pertanda mereka telah berangkat, tak henti hentinya Pak Tom mengucapkan terima kasih pada Rose.

Matahari sudah berada tepat diatas kepala, Rose sedang bersiap untuk membantu Ibu Nana sang tikus untuk panen. Saat sedang bersiap, dia mendengar teriakan dari rumah Tulla yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Rose segera berlari dan memanggil penduduk desa. Mereka semua bergegas kesana dan benar saja bengkel Tulla sedang kebakaran akibat lampu minyak yang lupa dimatikan saat malam. Mereka segera mengambil air dan mencoba untuk memadamkan api tetapi api terus membesar karena angin yang saat musim itu sedang bertiup dengan kencang, dan kekurangan sumber tenaga karena warga kebanyakan sedang berada di ladang untuk bertani.

Sudah dua jam dan api terus menjalar, rumah dan bengkel Tulla sudah habis semuanya. Tidak lama kemudia mereka mendengar suara gemuruh yang ternyata berasal dari kereta Pak Tom pemilik sirkus yang putar balik arah. Pak Tom dan anggota rombongan segera turun dan membantu pada warga, dengan banyaknya yang membantu, tidak lama kemudian api dapat segera padam. Para penduduk bersorak gembira.

Setelah padam Rose segera menenangkan Tulla yang menangis sedari tadi. Dan tidak lupa berterima kasih pada Pak Tom dan rombongan. Setelah semua selesai, Tulla dibawa ke rumah Rose untuk beristirahat. Di rumah kepala desa Pak Tom sedang berdiskusi untuk membantu Tulla, dia tidak segan untuk mengeluarkan biaya dan material serta tenaga untuk membangun kembali rumah Tulla. Saat itulah Rose terkejut dan bertanya kepada Pak Tom, “Terima kasih sekali Pak Tom, tetapi bagaimana kau bisa kembali dan apakah kami tidak merepotkan anda? Bagaimana dengan janji sirkus di desa seberang? Apakah tidak apa apa?”.  “Tenang saja Rose, kami sangat berterima kasih kepada kalian terutama kau yang sudah sangat banyak membantu kami, sahabatmu Tulla juga menghabiskan tenaga menyelesaikan roda kami tepat waktu bahkan tidak mau menerima bayaran. Inilah saatnya kami membalas kebaikan kalian semua. Saat di perjalanan salah satu anggotaku sedang berbelanja dan dia mendengar kabar bahwa salah satu rumah warga desa ini kebakaran, saat itu juga kami langsung putar balik arah dan menginformasikan  kepada walikota desa seberang bahwa kami membatalkan janji. Mereka mengerti dan berterima kasih bahwa sudah diberitahu. Kau ingat dengan apa yang sudah kau katakan Rose bahwa hal yang baik akan selalu datang pada orang yang baik pula.”

Hari berganti hari, rumah Tulla mulai diperbaiki, Rose, Tulla, warga desa dan anggota rombongan sirkus bekerja sama siang dan malam. Merka bekerja tanpa kenal lelah dan waktu hingga dua minggu kemudian rumah Tulla sudah selesai dan kembali seperti semua. Tulla sangat senang dan berterima kasih kepada semuanya. Pak Tom dan anggota rombongan tampak sangat puas. Rose merasa lega dan tidak henti hentinya bersyukur. Saat itu tibalah waktu Pak Tom untuk berpamitan, Rose dan Tulla mengantar hingga gerbang desa. Mereka membawakan sangat banyak bekal, bahan makanan dan obat obatan untuk di perjalanan. Mereka saling berjanji untuk bertemu lagi.

                Saling melambaikan sapu tangan, mereka berpisah, Tulla memperhatikan  mereka hingga tidak terlihat lalu berkata pada Rose. “Rose, ternyata benar ucapanmu, bahwa hal yang baik akan selalu datang pada orang yang baik pula, aku baru paham apa maksud perkataanmu. Ternyata mereka memang orang yang sangat baik.” Mendengar itu Rose tersenyum dan berjanji dalam hati akan selalu seperti itu selamanya.

vanyamegasari Avatar

Published by

Categories: